Jakarta - Ketua Majelis Etik Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Jusuf Kalla, mengimbau kader HMI proporsional menyikapi rekannya yang terjerat kasus hukum. Bahkan harus mengedepankan ketegasan dalam penegakan hukum.
"Sekiranya ada senior berbuat salah, maka kita harus bisa berbuat tegas. Tapi jika tidak, ya tidak. Janganlah kita membela senior secara emosional," ujar JK dalam pidotanya di pembukaan Kongres HMI ke 28 di Hotel Borobudur, Jl Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (15/3/2013).
JK menganalogikan sikap tegas itu dengan sikap Nabi Muhammad yang berani memotong tangan putrinya, Fatimmah, jika terbukti mencuri. JK kemudian membandingkan HMI dengan salah satu instansi yang anggotanya terjerat hukum.
"Jangan seperti instansi lain, ada yang anggotanya diungkap berapa bininya, berapa rumahnya, malulah satu instansi itu," sindir JK tanpa menyebut instansi apa yang dia maksud.
JK sependapat dengan Ketua Dewan Penasihat KAHMI Akbar Tandjung dalam hal menyikapi kader HMI yang terjerat hukum. Ketika ditanya soal Anas Urbaningrum, Akbar menyatakan KAHMI hanya memberikan dukungan moril.
"Kalau soal Anas, kita lihat sepenuhnya persepsi hukum dan lakukan proses hukum. Dalam persepsi kemanusiaan, tentu kita bersimpati," ucap mantan Ketum DPP Partai Golkar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar