Rabu, 27 Februari 2013

Lulusan Keuangan Harus Sesuai Kompetensi di Masyarakat


Pertumbuhan bisnis di Indonesia cukup tinggi. Oleh karena itu, lulusan bidang keuangan dengan kualitas terbaik menjadi target utama yang dicari oleh pihak perusahaan. 

Menyadari pentingnya melahirkan lulusan bidang keuangan yang berkompeten, berbagai sekolah bisnis pun menyiapkan para mahasiswa mereka sesuai kebutuhan dunia kerja. Hal ini pula yang dilakukan Bina Nusantara (Binus) Business School yang menggelar seminar bertajuk "Build Your Career on Financial Field, Are You Ready?”

Menghadirkan Senior Financial Advisor Akbars Financial Checkup (AFC) Aidil Akbar Madjid, kegiatan yang berlangsung di Kampus Business School itu mendapat antusiasme dari para peserta. Bahkan, sejumlah mahasiswa maupun profesional di luar kampus Binus turut hadir dalam seminar tersebut.

Dia menyebut, para lulusan keuangan hendaknya memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh masyarakat/pasar. Selain itu, kompetensi yang tidak hanya berbasis pada teori tapi juga berbasis ilmu praktikal.

"Kita bagus berpatokan pada teori tapi juga berpatokan praktisnya seperti apa. Contoh dalam investasi di bursa banyak sekali terjadi anomali. Dalam teori harusnya nilai saham naik tapi ternyata turun atau sebaliknya. Dengan praktik, saat selesai pendidikan, mahasiswa bisa langsung terjun ke masyarakat," ujar Aidil kepada Okezone selepas seminar tersebut, di Kampus Binus, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa 26 Februari malam.

Aidil mengimbuh, banyak bentuk latihan yang dapat dilakukan mahasiswa di jurusan keuangan untuk siap terjun di masyarakat kelak. Dia mencontohkan, untuk bidang investasi, mahasiswa harus punya rekening investasi. Demikian pula ketika mereka tentang reksa dana, mereka harus punya rekening reksa dana.

Saat mempelajari asuransi, lanjutnya, mahasiswa harus punya polis asuransi, sudah mulai mencicil. Sementara ketika belajar emas, mereka pun harus membeli emas batangan.

"Tidak sampai di situ. Mereka dari jurusan investasi yang mau trading, harus melakukan transaksi jual beli untuk merasakan feelnya. Rugi enggak masalah. Itu bagian dari investasi. Nantinya mereka akan belajar mengapa mereka bisa rugi dan bagaimana cara supaya tidak merugi lagi," tuturnya.

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar